HakikatProses Belajar Mengajar Eureka Pendidikan. Dalam sebuah sistem pendidikan, kegiatan proses belajar mengajar dapat dikatakan sebagai kegiatan inti dari pelaksanaan kurikulum. Secara teori Kukikulum Eksperensial adalah dijabarkan sebagai proses pembelajaran dimana proses ini bersisi proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa dan proses mengajar HAKEKATBELAJAR DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA “Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan, dan memiliki tentang sesuatu” menurut (Fudyartanto dalam Baharuddin dan Nur Wahyuni, 2007:13). belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. Belajar tersebutdalam proses belajar mengajar dikelas. Tindakan kelas yang dimaksud berupa penerapan tindakan pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gaya belajar siswa dan pendekatan dimaksud adalah pembelajaran kooperatif model Student Teams Archicvement Division (STAD). PENGUKURANKEKUATAN (strength) 1. Tes Kekuatan Pegangan (Hand Dynamometer) Grip strength dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan 1 Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Visual. Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut: · Rapi dan teratur. · dengan cepat mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik, teliti dan rinci. · mementingkan penampilan. · lebih mudah mengingat apa yang dilihat contoh poster tentang pubertas yang mudah digambar. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENGERTIAN BELAJARBelajar adalah proses, aktivitas, bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya ingatan, tapi juga pengalaman. Hasil belajar bukanlah penguasaan hasil pelatihan, melainkan perubahan tingkah laku. Belajar adalah proses dimana individu berinteraksi dengan lingkungan untuk mengubah perilakunya. Belajar merupakan aktivitas mental atau psikologis yang secara aktif berinteraksi dengan lingkungan, yang bermuara pada perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap.[1]Seseorang yang telah melalui proses belajar akan mengalami perubahan pada dirinya yaitu,Perubahan interpersonalTerjadi perubahan positif-aktifPerubahan yang bersifat efektif CIRI - CIRI BELAJAR Djamarah 2011 15-17 menyatakan, jika hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka dari itu ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri yang Terjadi Secara Sadar, artinya individu yang belajar akan menyadari perubahan ini, atau setidaknya individu tersebut akan merasakan perubahannya. Misalnya, ia menyadari bahwa ilmunya berkembang, kemampuannya berkembang, dan kebiasaannya berkembang. Oleh karena itu, perubahan perilaku pribadi akibat mabuk atau tidak sadar tidak termasuk dalam kategori perubahan makna belajar. Karena individu yang bersangkutan tidak mengetahui perubahan tersebut.[5]Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional, akibat pembelajaran, perubahan yang terjadi pada diri individu bersifat kontinyu, tidak statis. Perubahan yang terjadi akan mengarah pada perubahan selanjutnya dan akan berguna dalam kehidupan atau proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar menulis, dia akan mengalami transisi dari tidak bisa menulis menjadi bisa menulis. Perubahan ini terus berlanjut hingga kemampuan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Dia bisa menulis dengan kapur, dan sebagainya. Selain itu, dengan kemampuan menulisnya, ia juga dapat mempelajari keterampilan lainnya. Misalnya, Anda dapat menulis surat, menyalin catatan, mengerjakan soal, dll..[6]Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif, Dalam proses pembelajaran, perubahan ini selalu meningkat, tujuannya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, jika Anda melakukan lebih banyak upaya belajar, Anda akan mendapatkan lebih banyak perubahan yang lebih baik. Perubahan aktif berarti perubahan tidak terjadi sendiri, tetapi karena upaya individu itu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku akibat proses pendewasaan yang terjadi secara otomatis akibat dorongan internal tidak termasuk perubahan makna pembelajaran.[7]Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara, Perubahan sementara sementara yang terjadi hanya dalam waktu singkat seperti berkeringat, robek, menangis, dll. Tidak dapat diklasifikasikan sebagai perubahan pembelajaran. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari proses pembelajaran bersifat permanen atau permanen. Artinya perilaku yang terjadi setelah belajar akan bersifat permanen. Misalnya, keterampilan bermain piano anak tidak akan hilang setelah belajar, tetapi jika terus digunakan atau dilatih, mereka akan terus memiliki dan menjadi lebih berkembang.[8]Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah, Artinya perubahan perilaku terjadi karena ada tujuan yang ingin dicapai. Perubahan mengarah pada perubahan perilaku, dan perubahan ini benar-benar terwujud. Misalnya seseorang yang belajar mengetik sebelumnya telah menentukan tujuan yang bisa dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kemahiran yang akan dia capai. Oleh karena itu tingkah laku belajar selalu diarahkan pada tingkah laku yang ditentukan.[9]Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku, Perubahan yang diperoleh individu setelah proses pembelajaran meliputi perubahan perilaku secara keseluruhan. Jika seseorang mempelajari sesuatu, dia akan mengalami perubahan radikal dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dll. Sebagai akibatnya. Misalnya, jika seorang anak belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling nyata adalah teknik mengendarai sepeda. Namun, ia mengalami perubahan lain, seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang berbagai jenis sepeda, pengetahuan tentang peralatan sepeda, keinginan untuk sepeda yang lebih baik, kebiasaan membersihkan sepeda, dan sebagainya. Oleh karena itu, salah satu aspek perubahan sangat erat kaitannya dengan aspek lainnya[10]Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku. Dengan adanya kegiatan belajar maka norma yang dimiliki oleh seseorang setelah ia melakukan kegiatan belajar akan berubah menjadi lebih baik. Dalam kegiatan ini pendidik bisa melatih dalam pembelajaran di sekolah, ini bisa dimulai dari pemberian contoh oleh pendidik itu sendiri. Jadi seorang pendidik harus senantiasa menjaga sikap agar bisa menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya, karena mengingat bahwa tujuan yang diinginkan dalam belajar adalah bersifat PEMBELAJARANPembelajaran merupakan perpaduan antara unsur manusia, materi, fasilitas, peralatan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Orang-orang yang terlibat dalam sistem pengajaran termasuk siswa, guru, dan personel lain, seperti personel laboratorium. Materi termasuk buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, kaset audio dan kaset video. Fasilitas dan perlengkapan termasuk ruang kelas, perlengkapan audio visual dan komputer. Prosedur, termasuk jadwal dan metode pemberian informasi, praktik, studi, ujian, dll.[11] Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran antara lain1. Siswa Atau Peserta DidikUntuk memilih metode pembelajaran, tingkat pendidikan siswa harus disesuaikan. Tekankan bahwa pertimbangan perbedaan jenjang pendidikan adalah kemampuan siswa, terlepas dari apakah mereka dapat berpikir secara abstrak atau tidak. Penerapan metode sederhana dan kompleks tentunya sangat berbeda, dan semuanya berkaitan dengan kemampuan berpikir dan berperilaku siswa pada setiap jenjang. 1 2 3 4 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya 0% found this document useful 0 votes93 views23 pagesDescriptionHAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARANOriginal TitleHakikat Belajar dan PembelajaranCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes93 views23 pagesHakikat Belajar Dan PembelajaranOriginal TitleHakikat Belajar dan PembelajaranJump to Page You are on page 1of 23 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 9 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 13 to 21 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang sering dibicarakan dalam dunia pendidikan. Namun, apa sebenarnya hakikat dari belajar dan pembelajaran? Ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan hal ini, dan dalam artikel ini akan kami bahas secara lengkap. Apa itu Belajar? Secara umum, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui pengalaman, instruksi, dan refleksi. Belajar bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Belajar tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah atau universitas, namun bisa juga terjadi di lingkungan kerja, dalam keluarga, atau bahkan di lingkungan sosial. Apa itu Pembelajaran? Pembelajaran adalah proses menciptakan situasi belajar yang efektif. Pembelajaran adalah upaya untuk memberikan pengalaman, instruksi, dan refleksi yang terencana dan terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran terjadi di lingkungan sekolah atau universitas, di mana para siswa dan mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang terorganisir dan terstruktur. Apa Perbedaan Antara Belajar dan Pembelajaran? Perbedaan antara belajar dan pembelajaran terletak pada prosesnya. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui berbagai pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses menciptakan situasi belajar yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran melibatkan perencanaan, struktur, dan pengorganisasian pengalaman belajar agar siswa atau mahasiswa dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Apa Tujuan Utama dari Belajar dan Pembelajaran? Tujuan utama dari belajar dan pembelajaran adalah memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja. Tujuan belajar dan pembelajaran juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan keterampilan sosial, serta membantu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa atau mahasiswa. Bagaimana Siswa atau Mahasiswa Dapat Maksimal dalam Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh siswa atau mahasiswa untuk memaksimalkan proses belajar dan pembelajaran Menjaga motivasi dan minat dalam belajar Mengikuti proses pembelajaran yang terstruktur dan terorganisir Melakukan refleksi atas pengalaman belajar Menggunakan berbagai sumber informasi yang tersedia Melakukan diskusi dan kolaborasi dengan sesama siswa atau mahasiswa Mengajukan pertanyaan dan meminta bantuan jika diperlukan Menggunakan teknologi yang tersedia untuk membantu proses pembelajaran Bagaimana Guru atau Dosen Dapat Membantu Siswa atau Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran? Guru atau dosen dapat membantu siswa atau mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan cara Menyediakan situasi pembelajaran yang kondusif Memberikan instruksi yang jelas dan terstruktur Memberikan umpan balik yang sesuai dan konstruktif Memberikan bahan pembelajaran yang relevan dan bervariasi Mendorong siswa atau mahasiswa untuk berdiskusi dan berkolaborasi Mendorong siswa atau mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran Faktor internal, seperti motivasi, minat, dan kemampuan Faktor eksternal, seperti lingkungan belajar, teknologi, dan keadaan sosial Faktor guru atau dosen, seperti kualitas instruksi, umpan balik, dan interaksi Faktor siswa atau mahasiswa, seperti kemampuan dan sikap dalam belajar Apakah Ada Jenis-jenis Pembelajaran? Ada beberapa jenis pembelajaran, antara lain Pembelajaran formal, yaitu pembelajaran yang terjadi di lingkungan sekolah atau universitas dengan kurikulum yang telah ditentukan Pembelajaran nonformal, yaitu pembelajaran di luar lingkungan sekolah atau universitas, seperti kursus atau pelatihan Pembelajaran informal, yaitu pembelajaran yang terjadi secara tidak terencana, seperti belajar dari pengalaman sehari-hari atau melalui pergaulan dengan orang lain Bagaimana Evaluasi Pembelajaran Dilakukan? Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai dan untuk menilai hasil belajar siswa atau mahasiswa. Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan melalui tes, ulangan, proyek, atau karya tulis. Evaluasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui umpan balik dari siswa atau mahasiswa, dan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa yang akan datang. Apa Saja Manfaat dari Belajar dan Pembelajaran? Belajar dan pembelajaran memiliki manfaat yang besar, antara lain Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap Meningkatkan kemampuan berpikir dan keterampilan sosial Membantu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa atau mahasiswa Membantu mempersiapkan diri untuk tantangan di masa depan Meningkatkan peluang dalam karir dan pekerjaan Bagaimana Meningkatkan Efektivitas Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas belajar dan pembelajaran Mengidentifikasi tujuan belajar dan pembelajaran yang jelas dan terukur Menggunakan berbagai sumber informasi dan teknologi yang tersedia Mendorong siswa atau mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran Memberikan umpan balik yang sesuai dan konstruktif Menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi dan menarik Bagaimana Meningkatkan Motivasi dan Minat dalam Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan minat dalam belajar dan pembelajaran Mengidentifikasi tujuan belajar yang jelas dan terukur Menggunakan pendekatan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan Menggunakan teknologi yang menarik dan inovatif Mendorong siswa atau mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran Memberikan umpan balik yang positif dan menghargai prestasi siswa atau mahasiswa Bagaimana Memperbaiki Lingkungan Pembelajaran yang Kurang Efektif? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki lingkungan pembelajaran yang kurang efektif Menyediakan sumber daya yang memadai, seperti buku, peralatan, dan teknologi Mengoptimalkan penggunaan ruang kelas atau laboratorium Mengoptimalkan interaksi antara guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa Meningkatkan kualitas instruksi dan kurikulum Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti orang tua siswa atau mahasiswa dan masyarakat Apa Saja Tantangan dalam Proses Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa tantangan dalam proses belajar dan pembelajaran, antara lain Keterbatasan sumber daya, seperti buku, peralatan, dan teknologi Tantangan dalam mengoptimalkan interaksi antara guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa Kesulitan dalam mengatasi perbedaan kemampuan dan minat siswa atau mahasiswa Tantangan dalam memotivasi siswa atau mahasiswa yang kurang berminat dalam pembelajaran Tantangan dalam menangani perubahan dalam lingkungan sosial dan teknologi Apa Saja Solusi untuk Mengatasi Tantangan dalam Proses Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan dalam proses belajar dan pembelajaran, antara lain Membangun kerja sama antara berbagai pihak terkait, seperti guru atau dosen, siswa atau mahasiswa, orang tua, dan masyarakat Menggunakan teknologi dan sumber daya yang tersedia secara optimal dan efektif Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan bervariasi Mengadopsi pendekatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif Mengoptimalkan peran guru atau dosen sebagai fasilitator dan pengarah dalam proses pembelajaran Bagaimana Pentingnya Belajar dan Pembelajaran dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia? Belajar dan pembelajaran memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan nasional dan global. Belajar dan pembelajaran membantu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan seseorang, sehingga mampu berkembang dan beradaptasi dengan perubahan di lingkungan kerja dan sosial. Dengan demikian, belajar dan pembelajaran merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan individu dan bangsa. Kesimpulan Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui berbagai pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses menciptakan situasi belajar yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Belajar dan pembelajaran memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta membantu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa atau mahasiswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran, seperti motivasi, lingkungan belajar, teknologi, dan interaksi antara guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa. Bagi siswa atau mahasiswa, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan proses belajar dan pembelajaran, seperti menjaga motivasi dan minat dalam belajar, menggunakan berbagai sumber informasi, dan berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama siswa atau mahasiswa. Bagi guru atau dosen, ada beberapa A. Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Hakikat BelajarHakikat BelajarManusia memiliki kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses di mana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton 1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari 1981 dalam Winataputra 2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.Slameto2010 2 menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinya belajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yang dilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dari perilaku sebelumnya yang berupa 1997 dalam Rusman 2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Suraya menjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasil dari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjut belajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengaja itu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12 berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapat tersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter dan perilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun L. Kingskey dalam Rusman 2015 13 mengatakan bahwa learning is process by which behavior in the broader sence os originated or changed through practice or adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau tersebut hampir sama dengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dari proses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau praktik. Selanjutnya berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkan oleh interaksi secara individu maupun secara uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihat dari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama yaitu1. Belajar berkaitan dengan perubahan kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif yang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang perilaku pada setiap individu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Pengalaman yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Sama halnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermakna akan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat sementara. Karenanya dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagi siswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung pada kebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar akan – Ciri BelajarMenurut Surya 1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2 perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahan yang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yang bersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahan perilaku secara yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan terjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwa perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dari perubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yang baik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat dari belajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifat positif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebut merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuan dari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yang berlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat sementara. Perubahan yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahan perilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secara menyeluruh tidak bagian per menurut Slameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2 perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah Hakikat PembelajaranHakikat PembelajaranKata pembelajaran diambil dari kata dasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto 2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurut Winkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengaja dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajaran tersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikutMenarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh, kontradiksi atau tujuan pembelajaran yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti konsep/prinsip yang telah materi bimbingan belajar yaitu melalui kinerja/penampilan siswa yaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah balikan yaitu memberitahu seberapa jauh ketepatan penampilan hasil belajar yaitu memberikan tes / retensi dan transfer belajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajar siswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang Hasil BelajarHasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono 20093 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil Suprijono 20095 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran dilandasi oleh sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i 2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan dengan pernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalam Purwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”.Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagne dalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1 informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek siswa dalam mencapai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut yaituFaktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslah bersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya oleh siswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Sebab, siswa merupakan organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Guru harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di mana kebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepat oleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang PUSTAKASiregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang UNNES 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta Pustaka Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka CiptaRusman. 2013. Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Belajar. Learning is a process that must be done by every individual to get knowledge. It is considerably a fundamental element in the implementation of any education level. The success of education depends on the student learning process both within and outside the school. In formal education the learning process is inseparable from to the teaching and learning process. Both of these processes are synergized to realize the ideals of the nation in order to educate the life of the world. As learning creatures and educational practitioners, whatever related to learning is important to know. Learning is a conscious activity undertaken by individuals through training and experiences that produce behavioral changes that include the cognitive, affective and psychomotor aspects. While teaching and learning is a system or process of teaching subject matters that are planned, implemented, and evaluated systematically so that students can achieve the learning objectives effectively and efficiently. Three learning characteristics are a learning is a conscious effort of a person, b learning is characterized by a change of behavior that encompasses all aspects cognitive, affective, and psychomotor, and such changes are relatively permanent, c changes in behavior are derived from the interaction process with the environment and exercises. Factors that influence learning and teaching process are internal factors physiological and psychological and external factors family, school and community. Five principles of learning subsumption, organizer progressive differentiation concolidation integrative Learning process, education, environment Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free At-Thullab Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 p-ISSN 2579-6259 e-ISSN 2621-895X HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Silviana Nur Faizah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Lamongan e-mail silviana_nurfaizah Abstract Learning is a process that must be done by every individual to get knowledge. It is considerably a fundamental element in the implementation of any education level. The success of education depends on the student learning process both within and outside the school. In formal education the learning process is inseparable from to the teaching and learning process. Both of these processes are synergized to realize the ideals of the nation in order to educate the life of the world. As learning creatures and educational practitioners, whatever related to learning is important to know. Learning is a conscious activity undertaken by individuals through training and experiences that produce behavioral changes that include the cognitive, affective and psychomotor aspects. While teaching and learning is a system or process of teaching subject matters that are planned, implemented, and evaluated systematically so that students can achieve the learning objectives effectively and efficiently. Three learning characteristics are a learning is a conscious effort of a person, b learning is characterized by a change of behavior that encompasses all aspects cognitive, affective, and psychomotor, and such changes are relatively permanent, c changes in behavior are derived from the interaction process with the environment and exercises. Factors that influence learning and teaching process are internal factors physiological and psychological and external factors family, school and community. Five principles of learning subsumption, organizer progressive differentiation concolidation integrative Reconciliation. Keywords Learning process, education, environment A. Pendahuluan Pendidikan pada dasarnya berfungsi untuk membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karateristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi diri maupun lingkungannya. Proses pendidikan agaknya tidak luput dari beberapa aktivitas diantaranya adalah belajar dan pembelajaran. Pentingnya belajar dan pembelajaran untuk menjadikan insan yang kamil ditunjukkan dari beberapa ayat dalam al-Qur’an yang menjelaskan pentingya belajar salah satunya terdapat dalam al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5 selain itu terdapat beberapa hadits Nabi Muhammad saw. yang juga membahas tentang pentingnya belajar. Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 176 Hakikat belajar dan pembelajaran perlu dipelajari secara mendalam untuk mengetahui batasan-batasan dari masing-masing istilah tersebut. Belajar merupakan suatu aktifitas sadar yang dilakukan oleh individu melalui latihan maupun pengalaman yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Selain mengetahui hakekat belajar komponen-komponen yang berada didalamnya seperti ciri-ciri belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan prinsip-prinsip belajar menjadi penting untuk dikaji. Pengertian Belajar Secara etimologis dalam kamus besar bahasa Indonesia, belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” Tim Penyusun Kamus, 1996. Dalam al-Qur’an banyak ayat yang menunjukkan aktivitas belajar, di antaranya surat an-Nahl ayat 78    Al-Qur’an, 16 78“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur” Departemen Agama RI, 2004. Kata belajar dalam Istilah bahasa Arab disebut dengan Ta’allama dan Darasa. Al-Quran menggunakan kata Darasa yang diartikan mempelajari yang sering dihubungkan dengan mempelajari Al-kitab Al-Qur’an. Diantaranya terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat 105 Al-Qur’an, 6105 ”Dan demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami agar orang-orang musyrik mengatakan engkau telah mempelajari ayat-ayat itu dari ahli kitab dan agar Kami menjelaskan al-Qur’an itu kepada orang-orang yang mengetahui” Departemen Agama RI, 2004. Kata darasta yang berarti ”engkau telah mempelajari”, menurut Quraish Shihab yaitu membaca dengan seksama untuk dihafal atau dimengerti. Shihab, 2002 Istilah belajar dalam islam sering disebut dengan menuntut ilmu Thalab A-’Ilm. Karena dengan belajar, seseorang akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya, dan ilmu yang diperoleh harus diaplikasikan sehingga memberikan perubahan dalam diri pelajar, baik kepribadian maupun perilakunya. Belajar mempunyai pengertian yang sangat kompleks, sehingga banyak ahli yang mengemukakan pengertian belajar dengan ungkapan yang berbeda-beda. Hal Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 177 tersebut dikarenakan mereka mempunnyai sudut pandang tertentu mengenai batasan-batasan pengertian belajar. Croanbach memberikan definisi “learning is shown by a change in behaviour as a result of experience”Sardiman, 1994 belajar ditunjukkan oleh perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pendapat serupa dikemukakan oleh Mouly bahwa belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman Mufarrokah, 2009. Pidarta juga mendifinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative sebagai hasil pengalaman bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain Komsiyah, 2012. Sedangkan menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut            “Belajar adalah perubahan di dalam diri jiwa peserta didik yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan perubahan yang baru” Majid, Mahmud mendefinisikan belajar adalah perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan Mahmud, 2010 . Menurut Kokom belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan atau perubahan sementara karena suatu hal Komalasari, 2010. Harold Spears memberikan batasan“learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction” Sardiman, 1994. belajar adalah untuk mengamati , membaca , meniru , mencoba sesuatu sendiri , mendengarkan , mengikuti arah. Sedangkan menurut Nana Sudjana, belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat pengalaman dan latihan Sudjana, 1989b. Dari berbagai perspektif pengertian belajar sebagaimana dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah suatu aktifitas sadar yang dilakukan oleh individu melalui latihan maupun pengalaman yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar merupakan aktivitas sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Islam sangat menekan terhadap pentingnya ilmu. Al-Quran dan Hadis mengajak umat Islam untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengatahuan pada derajat yang tinggi Wahyuni, 2010. Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 178 Di dalam Al-Quran, kata al-ilm dan kata-kata turunannya digunakan lebih dari 780 kali. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah Saw, menyebutkan pentingnya membaca, pena dan ajaran untuk manusia Wahyuni, 2010. Sebagaimana yang tertera dalam surah Al-alaq ayat 1-5  Al-Qur’an, 96 1-5. “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. yang mengajar manusia dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” Departemen Agama RI, 2004. Sejak turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Saw., islam telah menekankan perintah untuk belajar. Ayat pertama menjadi bukti bahwa Al-Qur’an memandang pentingnya belajar agar manusia memahami seluruh kejadian yang ada disekitarnya, sehingga meningkatkan rasa syukur mengakui akan kebesaran Allah Swt. Pada ayat pertama dalam surah Al-alaq terdapat kata iqra’, yang melalui malaikat Jibril Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk “membaca”. Quraisy Shihab didalam Tafsirnya Al-Misbah kata iqra’ berasal dari kata Qara’a berarti menghimpun. Dan dari kata menghimpun itu ditemukan berbagai macam arti. Antara lain menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu dan sebagainya, yang ke semuanya bermuara pada arti menghimpun Shihab, 2002. Bahkan Quraish Shihab berpendapat bahwa ayat di atas seakan akan mengatakan bacalah wahyu-wahyu ilahi yang sebentar lagi akan banyak engkau terima, dan baca juga alam dan masyarakatmu. Bacalah agar engkau membekali dirimu dengan kekuatan pengetahuan. Akan tetapi dengan satu syarat engkau lakukan dengan atau nama tuhan yang selalu memelihara dan membimbingmu dan yang mencipta semua makhluk kapan dan di manapun Shihab, 2002. Selain Al-Qur’an, banyak Hadis Nabi Saw. Yang menjelaskan betapa pentingnya ilmu dan orang-orang yang terdidik. Diantara Hadis-hadis tentang pentingnya belajar dan menuntut ilmu, antara lain, adalah mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim; carilah ilmu walaupun ke negeri cina; carilah ilmu sejak dalam buaian sampai ke liang lahat; para ulama itu adalah pewaris para Nabi; pada hari kiamat ditimbanglah tinta ulama dengan darah syuhada,maka tinta ulama dilebihkan dari darah syuhada Wahyuni, 2010. Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 179 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien Komalasari, 2010. Terdapat dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu belajar dan mengajar. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan siswa, sedang mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh guru Mufarrokah, 2009. Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut, pertama pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, media pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran remedial dan pengayaan. Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses yang meliputi kegiatan yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Subroto, 1997. Kokom menjelaskan secara lebih rinci ketiga proses pembelajaran tersebut dari masing-masing kegiatan pembelajaran 1. Persiapan, dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar lesson plan penyiapan alat kelengkapannya, antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasi. 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya. Struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dirancang penerapannya. 3. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment pengayaan, dapat pula berupa pemberian layanan remidial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar Komalasari, 2010. Ciri-ciri Belajar Ciri-ciri belajar menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara diantaranya adalah 1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku change behavior. 2. Perubahan perilaku relative permanent. 3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. 4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan Wahyuni, 2010. Slameto mengungkapkan enam kriteria perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 180 1. Perubahan terjadi secara wajar. Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan, atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi suatu perubahan dalam dirinya. 2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktiv. Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja dan tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar, meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku jika seseorang belajar sesuatu Sahrani, 2011. Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Setidaknya belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, maupun nilai dan sikap afektif. 2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan. 3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. 4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan Nara, 2010. Sedangkan Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut. a. belajar adalah perubahan tingkahlaku; b. perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan; c. perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama Soekamto, 1997. Ciri umum belajar menurut Aunurrahman adalah sebagai berikut; Pertama, belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atu disengaja. Kedua, belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Ketiga, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku Aunurrahman, 2009. Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 181 Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan ciri belajar diantaranya Pertama, belajar merupakan usaha sadar dari seseorang, Kedua, belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku yang mencakup seluruh aspek kognitif, afektif, psikomotor, dan perubahan tersebut relative permanent, Ketiga, perubahan tingkah laku tersebut diperoleh dari proses interksi dengan lingkungan dan latihan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran Belajar dan Pembelajaran merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Secara skematik factor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran digambarkan sebagai berikut Komalasari, 2010 Gambar Faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran Berdasarkan skema diatas adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri. Sudjana, 1989 Faktor intern ini berkaitan dengan unsur fisiologis dan psikologis siswa. Unsur fisiologis siswa berupa kondisi fisiologis secara umum serta kondisi panca indera. Sedangkan unsur psikologi berupa minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif. Sedangkan menurut Slameto faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri peserta didik. Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibagi menjadi tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. a Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. b Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c Faktor kelelahan dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani seperti lemah lunglai sedangkan kelelahan rohani seperti adanya kelesuan dan kebosanan Slameto, 2006. 2. Faktor Ekstern Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 182 Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat Slameto, 2006. a. Faktor Keluarga Peserta didik akan dipengaruhi dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Di dalam kehidupan keluarga, anak mendapatkan bimbingan dan perawatan dalam rangka membentuk perwatakan dan kepribadian anak, untuk menjadi dirinya sendiri atau menjadi pribadi yang utuh Isjoni, 2009. b. Faktor Sekolah Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi belajar yaitu mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pengajaran, kualitas pengajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c. Faktor Masyarakat Lingkungan masyarakat dimana siswa berada juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya Sukmadinata, 2004. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip belajar ialah petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk melakukan kegiatan belajar Sutikno, 1995. Peserta didik akan berhasil dalam belajarnya jika memperhatikan prinsip-prinsip belajar. Menurut Ausubel yang dikutip dalam Djadjuri, ada lima prinsip utama belajar yang harus dilaksanakan, yaitu 1. Subsumption, yaitu proses penggabungan ide atau pengalaman baru terhadap ide-ide yang telah lalu yang telah dimiliki. 2. Organizer, yaitu ide baru yang telah dicoba digabungkan dengan pola ide-ide lama diatas, dicoba diintegrasikan sehingga menjadi suatu kesatuan pengalaman. Dengan prinsip ini dimaksudkan agar pengalaman yang diperoleh itu bukan sederetan pengalaman yang satu dengan yang lainnya terlepas dan hilang kembali. Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 183 3. Progressive Differentiation, yaitu bahwa dalam belajar suatu keseluruhan secara umum harus terlebih dahulu muncul sebelum sampai kepada suatu bagian yang lebih spesifik. 4. Concolidation, yaitu suatu pelajaran harus dikuasai sebelum sampai ke pelajaran berikutnya, jika pelajaran tersebut menjadi dasar atau prasyarat untuk pelajaran berikutnya. 5. Integrative Reconciliation, yaitu ide atau pelajaran baru yang dipelajari itu harus dihubungkan dengan ide-ide atau pelajaran yang telah dipelajari terdahulu. Prinsip ini hampir sama dengan prinsip subsumption, hanya dalam prinsip integrative reconciliation menyangkut pelajaran yang lebih luas, umpamanya antara unit pelajaran yang satu dengan yang lainnya Nanang Hanafiah, Menurut Soekamto dan Winata Putra di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut. 1 Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif. 2 Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. 3 Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar. 4 Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti. 5 Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya Wahyuni, 2010. B. Simpulan Belajar adalah suatu aktifitas sadar yang dilakukan oleh individu melalui latihan maupun pengalaman yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sedangkan Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi secara sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajaran dipandang dari dua sudut pertama sebagai suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yaitu tujuan pembelajaran, media pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran remedial dan pengayaan. Kedua pembelajaran sebagai suatu proses terdiri dari kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut. Tiga ciri-ciri belajar a belajar merupakan usaha sadar dari seseorang, b belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku yang mencakup seluruh aspek kognitif, Hakikat Belajar dan Pembelajaran AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 184 afektif, psikomotor, dan perubahan tersebut relative permanent, c perubahan tingkah laku tersebut diperoleh dari proses interksi dengan lingkungan dan latihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor intern fisiologis dan psikologis dan faktor ekstern keluarga, sekolah dan masyarakat. Lima prinsip belajar Subsumption, Organizer Progressive Differentiation Concolidation Integrative Reconciliation. Daftar Rujukan Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung Alfabeta. Indonesia, Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Isjoni. 2009. Menuju Masyarakat Belajar Pendidikan dalam Arus Perubahan Cet II. Yogyakarta Pustaka Belajar. Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung Refika Aditama. Komsiyah, I. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta Teras. Mahmud. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung CV Pustaka Setia. Majid, S. A. A. dan A. A. At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris Juz I. Mesir Darul Ma’arif. Mufarrokah, A. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta Teras. Nanang Hanafiah, C. S. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung Refika Aditama. Nara, E. S. dan H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia Indonesia. RI, D. A. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahanya Juz 1 – Juz 30. Bandung Jumanatul Ali Art. Sahrani, P. S. dan S. 2011. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. Bogor Ghalia Indonesia. Sardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta. PT. Grafindo Persada. Shihab, M. Q. 2002. Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Vol 15. Jakarta Lentera Hati. Slameto. 2006. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta. Soekamto, T. 1997. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Yogjakarta PAU-PPAI. Subroto, S. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta Rineka Cipta. Sudjana, N. 1989a. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung Sinar Baru. Silviana Nur Faizah AT-THULAB Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017 185 Sudjana, N. 1989b. Media Pengajaran. Bandung Sinar Baru. Sukmadinata, N. S. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Sutikno, M. S. 1995. Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif dalam mewujudkan pembelajaran yang berhasil. Jakarta Rineka Cipta. Wahyuni, B. dan E. N. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran Cet V. Jogjakarta Ar-Ruzz Media. ... dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan Mughniyah, 2015;Ridwan & Brameld, 2014. Belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi pada diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri seorang seseorang Faizah, 2017;Hermawan, 2014. Belajar merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang. ...Fadiyah Nur DiyanaBadruli MartatiFajar SetiawanPandemi covid-19 ini sangat berdampak bagi seluruh dunia terutama di Indonesia khususnya dari segi pendidikan. karena virus corona yang mudah sekali menyebar sehingga pemerintah memberlakukan pembelajaran di rumah melalui jaringan. Sehingga pembelajaran di sekolah mengalami berbagai problmetaika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pembelajaran Ptm Di Masa New normal Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 3 MI Al Furqon Srowo Sidayu Gresik Tahun Ajaran 2021/2022. Serta untuk mengetahui apa saja kendala dan hambatan yang dirasakan guru maupun murid ketika melakukan kegiatan belajar mengajar via daring selama masa pandemic covid-19 ini. Responden adalah siswa kelas 3 MI karena mereka masih banyak yang belum menguasai penggunaan internet dan android, kemudian juga masih banyak dari mereka yang belum memiliki fasilitas gadget pribadi yang memadai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif dimana sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden yang sudah dipilih oleh peneliti. Peneliti akan melakukan wawancara pada guru MI Al Furqon Srowo Sidayu Gresik, melakukan observasi lapangan secara langsung dan mengumpulkan dokumen dokumen penting yang mampu menunjang penelitian.... Perubahan tingkah laku merupakan salah satu ciri yang didapat ketika seseorang telah belajar [4]. Adanya perubahan tingkah laku yang dimaksudkan yakni mencakup perubahan pengetahuan dan keterampilan maupun nilai dan juga sikap [5]. Ketika seseorang telah meng-alami proses belajar, maka akan ada hasil belajar yang diperoleh, yaitu berupa hasil belajar. ...Diah AningrumTujuan Penelitian Mengetahui tingkat minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika di SMAN 8 KOTA JAMBI masih perlu ditingkatkan. Metodologi Penelitian ini meng-gunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik yang digunakan adalah angket atau kuesioner, yang kemudian diberikan kepada subjek penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dalam situs yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Temuan Utama Siswa kelas XI A di SMA Negeri 8 Kota Jambi memiliki minat yang baik untuk mempelajari fisika. Keterbaruan/Keaslian dari Penelitian Mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika.... Belajar diartikan sebagai aktivitas sadar peserta didik melalui kegiatan latihan ataupun pengalaman untuk melakukan perubahan dirinya pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik Faizah, 2017. Tentunya, aktivitas belajar melibatkan interaksi antara subjek pembelajar, objek pembelajar dan materi serta fasilitas pembelajaran. ...Sri Sulystiahningsih TiringYohanita NirmalasariNovilia HerciKesulitan peserta didik dalam memahami konsep pengetahuan kimia SMA umumnya telah menjadi kendala. Salah satunya, materi hukum-hukum dasar kimia. Penyebabnya, kurang tepatnya penerapan strategi pembelajaran kimia. Imbasnya pada rendahnya minat peserta didik belajar kimia. Dengan melihat potensi strategi gamifikasi edukatif, penelitian ini menawarkan penerapannya dengan mengadopsi model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan kartu clup. Tujuan penelitian adalah analisis minat melalui penentuan klasifikasi minat, tingkat keberhasilan minat dan persentase setiap indikator minat. Jenis penelitian adalah penelitian survey. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket dan observasi. Instrumen pengumpulan data yaitu lembar wawancara, lembar angket penilaian diri, angket penilaian sejawat dan lembar observasi. Analisis validasi instrumen mengunakan perhitungan presentase, analisis indikator minat mengunakan kategori rentang minat dan presentase. Hasil penelitian melewati beberapa tahap yaitu validitas instrumen 1 angket penilaian diri sangat valid, 86,6 %, 2 angket penilaian sejawat sangat valid, 85,4 %, 3 lembar observasi sangat valid, 86,6 %. Analisis minat belajar 1 klasifikasi minat 12 peserta didik tinggi, dan 6 peserta didik sedang, 2 tingkat keberhasilan minat 66,6 %, minat tinggi dan 33,3 %, minat sedang dan 3 indikator prasaan senang 80,4% tinggi, perhatian 79,5% tinggi, keterlibatan 62,7% sedang, ketertarikan 76,3 % tinggi dan pengetahuan 59,3% sedang.... Salah satu pelajaran yang perlu diajarkan di sekolah dasar adalah pembelajaran sains atau ilmu pengetahuan alam IPA. IPA memiliki materi kajian tentang gejala alam baik lingkungan fisik hingga tubuh kita Faizah, 2017. Pembelajaran IPA penting diajarkan di sekolah dasar tujuannya agar melatih siswa pola pikir siswa secara saintifik atau ilmiah, sistematis logis dan kritis. ...Debbyanty DebbyantyAbdullah SinringSandra Sukmaning AdjiLearning science has many studies that are abstract and cannot be directly seen. So we need media that can help explain it. In addition to elementary school students who are at the concrete operational stage who are able to think logically but can only understand objects that they can see. The structured assignments method assisted by smartphone media will encourage students to easily understand the material. The research aims to analyze the effect of structured assignments assisted by smartphone in online learning on science learning outcomes for elementary school students. This research with a quantitative approach is an experimental type with a one group pretest-posttest design model that uses class VI students at SD Negeri 102 Makale 5 as research subjects. Based on data analysis using the t test obtained Sig.2-tailed F_table, namely F_count = > F_table = then Ha was accepted and HO was rejected; 2 There is an influence of verbal violence on the learning outcomes of Grade V PPKn students. The calculation results are obtained F_count > F_table, namely F_count = > F_table = then Ha is accepted and HO is Dwi Yuniar FajarsariSiti Nurrochmah Moch YunusTatok SugiartoLearning outcomes are the results of interactions carried out during learning and learning activities, including cognitive, psychomotor, and emotional aspects that arise with certain behavioral changes. Learning activities have predetermined goals that students must go through to obtain maximum results. The purpose of this study was to describe and examine the relationship between motivation to choose sports extracurricular activities during class 10 odd semester 2019/2020 in class 12 students in the 2019/2020 academic year at Arjasa State High School, Jember Regency. The experimental subjects in this study were high school students of class X for the academic year 2019/2020 who are now occupying class XII with a total of 121 students with 86 populations and 77 samples of students participating in extracurricular sports. The instrument used by the researcher is a student motivation questionnaire for choosing sports extracurricular activities, each of which has 32 motivational statements/questions with a range of validity results of and reliability of The data analysis used in this research is descriptive data analysis using relative frequency percent and prerequisite test data analysis. The results showed that there was a positive relationship between students' motivation to choose sports extracurricular activities and learning outcomes for PJOK subjects. Abstrak Banyak Tujuan penelitian adalah mengkaji hubungan motivasi memilih kegiatan ekstrakurikuler olahraga pada saat kelas 10 semester gasal 2019/2020 di SMA Negeri Arjasa Kabupaten Jember. Subyek penelitian siswa SMA kelas X tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 121 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga. Subjek penelitian dibagi dua a subjek uji coba instrumen berjumlah 35 orang dan b populasi penelitian berjumlah 86 orang dan 77 sampling menggunakan teknik purposive random sampling persen dari 86 orang, sehingga sample berjumlah 77 orang. Instrument yang digunakan oleh peneliti adalah angket motivasi siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang masing-masing motivasi terdapat 32 butir pernyataan/pertanyaan dengan rentang hasil validitas 0,391079-0,735523 dan realibilitas 0,946. Analisis data pada penelitian ini yaitu analisi statistika inferensial bentuk parametric yaitu uji korelasional r dilengkapi dengan analisis regresi sederhana dan menggunakan analisis data uji prasyarat. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan linier secara signifikan antara motivasi siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan hasil belajar mata pelajaran perubahan tersebut relative permanent, c perubahan tingkah laku tersebut diperoleh dari proses interksi dengan lingkungan dan latihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor intern fisiologis dan psikologis dan faktor ekstern keluarga, sekolah dan masyarakatafektif, psikomotor, dan perubahan tersebut relative permanent, c perubahan tingkah laku tersebut diperoleh dari proses interksi dengan lingkungan dan latihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor intern fisiologis dan psikologis dan faktor ekstern keluarga, sekolah dan masyarakat. Lima prinsip belajar Subsumption, Organizer Progressive Differentiation Concolidation Integrative Reconciliation. Daftar Rujukan Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung Kontekstual. Bandung Refika AditamaK KomalasariKomalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung Refika KomsiyahKomsiyah, I. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta Belajar dan PembelajaranE S NaraH DanNara, E. S. dan H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor Ghalia dan Terjemahanya Juz 1 -Juz 30D A RiRI, D. A. 2004. Al-Qur'an dan Terjemahanya Juz 1 -Juz 30. Bandung Jumanatul Ali Belajar dalam Perspektif IslamP S S SahraniSahrani, P. S. dan S. 2011. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. Bogor Ghalia dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta. PT. Grafindo PersadaSardimanSardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta. PT. Grafindo Q ShihabShihab, M. Q. 2002. Tafsir al-Misbah;Kesan dan Keserasian al-Qur'anPesanPesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an, Vol 15. Jakarta Lentera dan Faktor-faktor yang MempengaruhinyaSlametoSlameto. 2006. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta.

pertanyaan tentang hakikat belajar dan pembelajaran