Tolakangin. Komposisi : Oryza sativa, Foeniculi Fructus, Isorae Fructus, Zingiberis Rhizoma, Bahan - bahan lain. Cara pemakaian : 1 bungkus diseduh dengan 100 cc (± ½ gelas) air hangat. Dapat ditambahkan air jeruk nipis bila suka dan madu kembang Dijelaskan bagaimana produk ini dihasilkan lewat proses produksi yang modern, berdasarkan BahanPembuat Plastik Termoseting. Merupakan bahan yang tahan terhadap panas. Bahan jenis ini sulit dicairkan, susunannya tetap sama seperti saat pertama kali dicetak. Ketika sudah menjadi bahan jadi jika sudah rusak/patah maka sulit untuk disambung atau diperbaiki kembali.Thermosetting memiliki ikatan silang yang mudah terbentuk saat dipanaskan. Hallosahabat pada artikel yang anda baca kali ini dengan judul bahan bahan pembuatan maket dan harganya di halaman 1 dari 43, kami telah mempersiapkan artikel bahan bahan pembuatan maket dan harganya dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan artikel ini, yang kami tulis ini dapat anda pahami. daribahan-bahan kimia yang berbahaya. Kertas seni dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menampilkan nilai-nilai seni rupa, karena wujudnya masih menampakkan serat-serat alami dan kertas tersebut dapat dihadirkan secara utuh sebagai bahan yang mengandung unsur-unsur estetis (Bahari, 1995). Dalam pembuatan kertas seni perlu a Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan yang peka terhadap suhu pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan kerugian (mengubah struktur bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak ataupun pecah). b. Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya baja dan kuningan, tembaga, logam keras. contoh poster tentang pubertas yang mudah digambar. Beranda Daerah Nusantara Jum'at, 02 Februari 2018 - 1426 WIB Bahan Baku Pembuat Ekstasi Asal Belanda Diamankan BNN Banten A A A SERANG - Badan Narkotika Nasional BNN Provinsi Banten mengamankan bahan baku inti pembuatan ekstasi MDMA Methylene dioxy methamphetamine milik tersangka RU 30 warga Pondok Serut, Kecamatan Serpong Utara, Kota BNNP Banten Brigjen Pol Muhamad Nurochman mengatakan, bahwa pengungkapan tersebut berawal dari adanya informasi Kantor Kanwil Bea Cukai Jakarta dan Pos Pasar curiga adanya paket yang diduga berisikan narkotika yang dikirim melalui jasa ekspedisi pos dari Belanda ke Indonesia. Setelah ditelusuri, paket akan dikirim ke RU."MDMA ini merupakan inti bahan pembuatan ekstasi, yang kita amankan enam gram, tetapi ini sudah membuktikan bahwa indonesia sangat terbuka. Pengiriman barang ini pesanan melalui online dari negara Belanda," kata Nurochman, Jumat 2/1/2018.Dia menjelaskkan, dari enam gram MDMA yang dibeli tersangka ini bisa menghasilkan 600 butir ekstasi. "Kasus ini masih kita kembangkan. Tapi, coba kita bayangkan jika beli berkali-kali, akan menghasilkan ekstasi dengan jumlah yang lebih banyak. Namun, pengakuannya baru sekali beli secara online," perbuatannya, RU yang sehari hari bekerja sebagai debcolektor itu dikenakan Pasal 114 ayat 2 dan atau Pasal 112 ayat 2 undang-undang tahun 32 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman 20 tahun penjara.nag narkoba Berita Terkini More 2 menit yang lalu 33 menit yang lalu 41 menit yang lalu 50 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Candra Sukma Kumara saat menginterogasi dua dari tujuh tersangka yang diamankan Sat Narkoba Polres Metro Bekasi, Jum'at 29/12 CIKARANG UTARA – Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Candra Sukma Kumara mengungkapkan Home Industri Pembuatan Extasy yang digrebek Sat Narkoba Polres Metro Bekasi di Kota Depok dan Kabupaten Cianjur memproduksi 10 ribu pil extacy per Sat Narkoba Polres Metro Bekasi Bongkar Jaringan Home Industri Pembuatan Pil Extacy“Produksi narkoba tersebut mencapai 10 butir perhari, diperkirakan omsetnya mencapai Rp 5 Milyar/hari,” kata Kapolres Metro Bekasi saat gelar perkara di Mapolrestro Bekasi Jumat 29/12 dari extacy yang dibuat di home industri itu pun diakuinya merupakan kelas satu. Pasalnya pelaku mengetahui komposisi dan takaran dari bahan-bahan yang digunakan untuk meracik narkoba tersebut.“Petugas masih akan melakukan pengembangan dari hasil pengungkapan yang telah dilakukan. Karena tidak menutup kemungkinan ada jaringan-jaringan lain yang terlibat dalam kasus ini,” sebelumnya, Sat Narkoba Polres Metro Bekasi berhasil menangkap 7 orang tersangka yang mengedarkan dan memproduksi pil extacy di home industri yang berada di Kota Depok serta di Kabupaten ini merupakan hasil pengembangan petugas usai menangkap bandar extacy yang beroperasi di wilayah hukumnya beberapa waktu lalu.“Pengungkapan ini berawal adanya informasi dari masyarakat tentang penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polres Metro Bekasi. Setelah kita telusuri, akhirnya diketahuilah bahwa tersangkanya adalah RW dan HS,” kata Kombespol Candra Sukma KumaraSetelah dikembangkan oleh petugas, sambungnya, diketahui bahwa extacy yang diedarkan berasal dari dari pengedar lainnya dan diproduksi di Home Industri yang berada di Kota Depok dan Kabupaten Cianjur.“Total ada 7 orang tersangka yang terdiri dari 6 orang lelaki dan 1 orang perempuan. 1 orang ditembak di kedua kakinya dan 1 orang terpaksa di tembak mati karena berusaha mencoba melarikan diri dan memberikan perlawanan saat ditangkap,” barang bukti yang berhasil diamankan petugas diantaranya adalah 4 set dudukan alat cetak pil extacy berikut empat buah dongkrak, 3 buah alat penjepit alas duduk alat cetak, 5 set tabung press cetakan pil beserta 7 buah mata pendorong tabung press cadangan, 5 helain kain lap sebagai alas dudukan, dua buah palu 1 buah kunci inggris, dll.“Karena telah memproduksi atau mengedarkan narkotika, para tersangka dikenakan pasal 114 Ayat 2 sub pasal 112 ayat 2 Undang-undang RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda sebesar Rp. 8 milyar atau hukuman seumur hidup,” tandasnya. BCPos terkaitPemkab Bekasi Dorong Kawasan Industri Implementasikan Perppu Cipta KerjaKabupaten Bekasi Tunggu Kuota Haji 2023Hadirkan J-Rock, Jababeka Bersama KAJI Gelar Festival Sakura Matsuri 2022Jababeka Silicon Valley Luncurkan Produk Ungulan CORE’ Masa Depan Ekosistem Digital di CorrectioIntegrasi Antarmoda dari Stasiun Cikarang dengan Shuttle Bus DAMRI Jababeka Permudah Akses MasyarakatPemkab Bekasi Raih Penghargaan Terbaik Pengelolaan DAK Fisik dan Pengelolaan Dana Desa 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID hj2zbdOwN7W4LtHbIZ0giSrTYXK3v_XN6iWqDC39qAyOFAscG_4XKQ== Ecstasy / Inex Inex adalah sebutan umum dari pil ecstasy. Pil ini mulai menjadi trend dikonsumsi di discotik2 di Indonesia sejak tahun 1990-an. Pada mulanya pil ini hanya diimport dari negara Belanda saja dan kandungan senyawanya pun masih asli yaitu MDMA MethyleneDioxyMethAmphetamine, sekarang pil2 inex ini sudah banyak yg diproduksi secara ilegal di dalam negeri. Senyawa MDMA ini mengakibatkan efek2 psikologis sebagai berikut 1. perasaan senang yg luar biasa 2. hilangnya permusuhan dan rasa ketidak amanan 3. rasa intimasi antara satu sama lainnya sehingga disebut juga love drug 4. rasa empati dan simpati antara satu dengan yg lainnya 5. rasa damai dalam hati dan dihargai oleh orang lain serta meningkatkan percaya diri 6. sensitif terhadap nada, suara, berbagai macam bunyi2an sehingga dapat menikmati musik 7. sensitif dan menikmati sentuhan satu sama lainnya 8. distorsi pandangan 9. energetik yg luar biasa 10. kebiasaan untuk menggeleng2kan kepala dengan kencang godek supaya menghasilkan rasa “on” yg lebih tinggi Sedangkan efek2 fisiknya 1. dehidrasi serta berkurangnya proses urinasi 2. meningkatnya suhu tubuh dan banyak berkeringat 3. meningkatnya detak jantung dan tekanan darah 4. gerakan pupil dan iris yg tidak terkendali tertarik ke atas mata 5. gerakan rahang yg selalu mengigit dan bergesekan 6. sensitif terhadap temperatur sekelilingnya 7. berkurangnya nafsu makan tidak semua pemakai merasakan ini MDMA menyebabkan kecanduan secara psikologis pada sebagian besar pemakainya dan tidak pada segelintir orang yg lainnya, kemungkinan hal ini disebabkan oleh efek “bad trip” yg mungkin terjadi pada orang2 tertentu sehingga membuat mereka jera untuk mengkonsumsinya kembali di lain waktu. Akan tetapi jika seseorang sudah merasakan “high” maka pada saat efek dari MDMA ini mulai drop ia akan merasakan “emosi yg remuk” dan mulai memikirkannya untuk mengkonsumsinya kembali segera atau dalam jangka waktu tertentu misalnya week-end berikutnya. Pengkonsumsian MDMA secara rutin dapat dipastikan akan terus meningkatkan toleransinya terhadap dosis yg harus dipakai bahkan pada suatu saat ia akan mulai merasakan efek “magic” dari pil ini yg mulai menghilangkan seberapapun banyaknya dosis MDMA yg telah dikonsumsinya. Efek drop dari MDMA dalam jangka pendek mengakibatkan depresi/emosi yg remuk dimulai dari 1-2 hari setelah pemakaian dan bisa mencapai hingga 4-7 hari sesudahnya, menjadi sering kaget ketika tertidur, terganggunya ingatan jangka pendek short-term memory, sulit berkonsentrasi, penglihatan yg berbayang, dan jaw clenching gigi yg rasanya selalu terikat dan ingin bergesekan terus menerus. Sedangkan efek pemakaian jangka panjang mengakibatkan terganggunya fungsi hormon serotonin dan dopamine di dalam otak, terganggunya pula fungsi keseimbangan temperatur tubuh, menjadi sangat pelupa, tidak mampu belajar dan konsentrasi, sulit untuk mengambil keputusan, emosi menjadi labil mudah panik, paranoia, dan tahun 1995 dimulailah beredar pil2 inex di pasaran yg kandungannya sudah bukan lagi MDMA murni atau bahkan sama sekali tidak mengandung MDMA melainkan senyawa lain yaitu MDEA eve 3,4-methylenedioxy-N-ethylamphetamine, MDA adam 3,4-methylenedioxyamphetamine, DXM dextromethorphan/bahan obat batuk, ketamine, PCP Phencyclidine, GHB gamma-hydroxy butyric acid, LSD, methamphetamine shabu, ephedrine bahan obat batuk, caffein, methylsalicylate bahan pengharum ruangan yg sifatnya toxic, paracetamol, aspirin, cocaine, bahkan bahan yg sangat berbahaya yaitu PMA paramethoxyamphetamine. Berbeda dari MDMA, MDEA dan MDA bisa menghasilkan efek halusinasi dan tidak mencapai tingkatan euphoria seperti yg dihasilkan MDMA. Sedangkan DXM, ketamine, dan PCP merupakan zat2 yg bersifat halusinasi dissociative dan mengakibatkan si pemakai tidak bisa mengendalikan dirinya ketika ia mengalami halusinasi karena terputusnya fungsi kesadaran otak dengan fungsi otak bagian lainnya sehingga ia susah untuk membedakan mana yg nyata dan mana yg tidak nyata. PMA merupakan bahan pencampur/pengganti yg sangat berakibat fatal dan cenderung membuat si pemakai overdosis karena efek “on” yg dihasilkannya terlambat ketimbang MDMA sehingga membuatnya akan mengkonsumsinya lagi atau menambah pil lain yg mengandung MDMA. Overdosis PMA yg dikonsumsi bersamaan dengan MDMA mengakibatkan meningkatnya suhu tubuh secara drastis sehingga sering menyebabkan kematian yg dihasilkan dari hyperthermia temperatur tubuh yg terlalu panas. Akan tetapi bagi para pencandu berat inex yg sudah tidak bisa lagi merasakan efek “magic” dari MDMA murni akan mulai dengan sengaja mencampur pengkonsumsiannya antara pil2 yg mengandung MDMA murni dengan pil2 lain yg sudah diketahui mengandung Ketamine / DXM / PCP / LSD, oleh karena bahan2 pemalsu ini yg mampu mengangkat efek “on” dari MDMA murni menjadi lebih tinggi dari normal. Ciri2 “on” dari inex campuran ini antara lain 1. sudah tidak lagi bisa berhura2 dan berjoget2 riang akan tetapi tetap duduk di bangku 2. sudah tidak lagi menggeleng2kan kepalanya dengan kencang melainkan hanya dengan pelan atau termangut2 saja 3. terkadang hanya terdiam kaku di bangku seperti terbengong2 oleh karena halusinasi yg sangat nyata 4. jauh lebih cepat mengalami overdosis dibanding para pemakai MDMA murni DXM Dextromethorphan / robo-trip DXM adalah senyawa sintetik yg terkandung di dalam berbagai jenis obat batuk yg bersifat antitussive yaitu jika dikonsumsi dalam dosis yg tepat maka zat ini mampu meredam batuk. Akan tetapi penggunaannya banyak disalahgunakan dengan cara mengkonsumsi lebih dari dosis yg dianjurkan. Serupa dengan senyawa PCP dan Ketamine, jika DXM dikonsumsi melebihi dosis yg dianjurkan senyawa ini juga bersifat halusinogen dissociative, yaitu dibloknya fungsi kesadaran di dalam otak dan saraf sehingga akan membuat si pemakainya berhalusinasi dan merasakan seperti berada di dalam dunia mimpi dan sukar membedakan antara nyata atau tidaknya halusinasi tersebut. Berbeda dengan halusinasi yg diakibatkan oleh LSD lysergic acid diethylamide si pemakainya masih mampu mengontrol tingkat kesadarannya, seperti halnya dia masih bisa mengingat akan siapa dirinya bahkan siapa namanya, sedangkan pada DXM, PCP, dan Ketamine tidak. Efek2 yg disebabkan oleh DXM jika dipakai melebihi dosis yg dianjurkan meliputi 1. halusinasi dissociative 2. gembira excited atau kebalikannya 3. berkeringat banyak 4. nafas jadi pendek 5. berada dalam kondisi antara tidur dan sadar 6. mual dan muntah2 7. pendengaran yg menjadi seperti berombak2 8. tekanan darah yg menjadi tinggi 9. jantung yg berdebar2 10. amnesia 11. tidak bisa mengenal kata2 dan objek yg terlihat 12. paranoid dan merasakan seperti akan mati 13. koma bahkan kematian DXM juga PCP dan Ketamine merupakan jenis bahan pengganti/pemalsu/pencampur yg sering ditambahkan ke dalam pil ecstasy yg beredar di pasaran karena bahan ini jauh lebih mudah didapat dan harganya yg lebih murah ketimbang bahan asli dari ecstasy yaitu MDMA MethyleneDioxyMethAmphetamine. Pada kenyataannya tahap overdosis yg dihasilkan dari pemakaian DXM jauh lebih cepat dibanding MDMA sendiri. Overdosis DXM dapat mengakibatkan kematian oleh karena terhentinya otak mengirim sinyal ke paru2 agar tetap bernafas. DXM juga menyebabkan ketagihan secara psikologi dan toleransi terhadap dosis pemakaian dari waktu ke waktu. Cocaine crack cocaine Cocaine adalah salah satu senyawa yang terdapat dalam daun tumbuhan coca yg tumbuh di dataran benua Amerika. Proses pemurnian senyawa tersebut menghasilkan bubuk cocaine hydrochloride murni yg mudah larut ke dalam air. Pemakaian cocaine hydrochloride menyebabkan terhalangnya penyerapan kembali hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline yg sudah dilepaskan di dalam otak oleh sel2 sinapsis sehingga kadar dari hormon2 tersebut di dalam otak akan meningkat secara drastis. Peningkatan dari hormon2 tersebut menyebabkan perasaan “high”, hilangnya rasa sakit, lapar, dan letih/ngantuk, menambah konsentrasi, rasa percaya diri, dan perasaan euphoria/senang. Oleh karena bubuk cocaine hydrochloride mudah larut ke dalam air maka pemakaian dari bubuk cocaine pada umumnya meliputi 1. disedot menggunakan hidung 2. dimakan 3. digosokan di sekitar gusi mulut 4. disuntik Pemakaian cocaine dapat dipastikan mengakibatkan toleransi dan kecanduan, karena pada saat efek dari cocaine itu “drop” si pemakaian akan merasakan tidak nyaman dan depresi sehingga memaksa ia berusaha untuk memakainya kembali. Pemakaian jangka panjang dapat mengakibatkan 1. tidak menentunya denyut jantung 2. halusinasi 3. paranoid 4. tekanan darah tinggi Kombinasi antara cocaine, rokok dan alkohol akan menambah rasa euphoria pada si pecandu, tidak heran mereka akan terus menerus menghisap rokok dan minum minuman beralkohol tinggi pada saat mereka menggunakan cocaine sehingga dengan demikian para pecandu cocaine akan sangat beresiko terkena serangan jantung, stroke, gagal ginjal, bahkan kematian. Sedangkan crack adalah cocaine hydrochloride yg telah diproses menggunakan baking soda sehingga menghasilkan freebase amine/bentuk dasar amina cocaine yg tidak dapat larut dalam air sehingga pemakaiannya hanya cocok dengan cara dihisap seperti rokok. Efek psikologis dari crack jauh lebih kuat ketimbang cocaine hydrochloride akan tetapi sering membuat jiwa si pemakai merasakan ganjil aneh sehingga sering membuatnya berubah menjadi brutal. Tingkat kecanduan dari crack jauh melebihi cocaine hydrochloride bahkan crack merupakan salah satu dari jenis narkoba yg paling membuat kecanduan dan toleransi pada pemakainya. Mereka yg memakainya akan selalu berusaha untuk mencapai “high” & euphoria seperti sebelumnya sehingga akan terus menambah dosisnya dari hari ke hari sampai pada akhirnya mengakibatkan kematian yg disebabkan oleh overdosis. Walaupun demikian sebenarnya kadar senyawa cocaine dari daun tumbuhan coca itu sendiri sangat kecil persentasenya sekitar sehingga untuk menghasilkan 1gram bubuk cocaine hydrochloride murni dibutuhkan 500gram daun coca. Daun coca sendiri sudah lama dimanfaatkan oleh suku Indian Andes sebagai tanaman obat yg dapat menyembuhkan penyakit kekurangan oksigen yg diakibatkan oleh tipisnya oksigen di dataran tinggi dan menyembuhkan penyakit pada pencernaan dengan cara diseduh lalu diminum seperti teh atau dikunyah. Mereka juga mengunyah daun coca sebagai obat alami anesthesia peredam rasa sakit ketika mereka terluka oleh panah pada saat berperang. Pemakaian daun coca dengan cara diseduh maupun dikunyah tidak dapat menimbulkan perasaan “high” pada si pemakai dan juga tidak pernah terbukti mengakibatkan kecanduan. Bahkan pada tahun 1980 telah ditemukan oleh ilmuwan bahwa daun coca bisa dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan kecanduan dari para pecandu crack dan cocain. ABSTRAKPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama yang terbukti mengganggu. Pestisida dapat dibuat dari bahan alam yang salah satunya dari daun pepaya dan umbi bawang putih. Hal ini diiringi dengan mudahnya didapatkan bahan alam tersebut sehingga muncullah ide untuk membuat pestisida dari bahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh variasi waktu perendaman bahan baku dengan variasi pelarut, menghitung rendemen dari variasi waktu perendaman bahan baku dan menguji senyawa metabolit sekunder dari rendemen maksimum lalu menguji toksisitas ekstrak yang diperoleh terhadap larva nyamuk. Penelitian ini dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut metanol dan etanol. Variasi waktu perendaman 3,5,7 hari dengan suhu lingkungan, nisbah larutan padatan sebesar 1 4, setelah proses perendaman dilakukan penyaringan dan hasil saringan berupa filtrat didestilasi dengan kondisi operasi temperatur 80o C selama 50 menit. Lalu ekstrak diuji senyawa metabolit sekundernya, diukur pHnya dan toksisitas terhadap hewan uji. Kondisi operasi maksimum diperoleh pada waktu perendaman selama 7 hari dengan kadar rendemen sebesar 41,35 % dengan pH 5,79 untuk hasil ekstrak metanol dan 36,06 % dengan pH 5,86 untuk hasil ekstrak etanol. Metabolit sekunder yang berhasil diidentifikasi adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan sulfur. Konsentrasi maksimum yang membunuh larva nyamuk adalah sebesar 3000 ppm dengan rata-rata kematian larva 95 % untuk ekstrak etanol dan 97,5 % untuk ekstrak kunci pestisida alami, daun pepaya dan umbi bawang putih, ekstraksiABSTRACTPesticides are chemicals and other substances used to control pests that could prove disruptive. Pesticides can be made from natural materials, one of which from the leaves of papaya and garlic bulbs. It is accompanied by easily obtained natural materials that came the idea to create pesticide of these materials. The purpose of this research was to study the effect of variations in the time of immersion of raw materials with a variety of solvents, calculate the yield of raw material variation of soaking time and the test compounds secondary metabolites of maximum yield and test the toxicity of exstracts obtained against mosquito larvae. The research was done by maceration extraction method using methanol and ethanol. 3,5,7 days soaking time variation with temperature, the solid solution ratio 1 4, after immersion do filtering was done and filter the results in the form of the filtrate is distilled at 80o C temperature operating conditions for 50 minutes. Then extract secondary metabolites were tested, measured their pH and toxicity towards the test animals. Maximum operating conditions obtained at the time of immersion for 7 days with high levels of yields at % with a pH of for methanol extract and % with a pH to extract the ethanol. Secondary metabolites that were succesfuly identified are alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and concentration that killed mosquito larvae is equal to 3000 ppm with an average of 95 % larval mortality for ethanol extract and % for methanol natural pesticides, papaya and garlic bulbs, extraction To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Banyak penelitian yang telah membuktikan beberapa tanaman memiliki kandungan yang efektif dalam mengendalikan hama seperti daun pepaya Yennie & Elystia, 2013;Ariyanti et al., 2017;Fajri et al., 2017;Hasfita et al., 2019;Latumahina et al., 2020, bawang merah Yennie & Elystia, 2013;Debra & Misheck, 2014, bawang putih Debra & Misheck, 2014, daun sirih dan daun sirsak Latumahina et al., 2020, Calceolaria Ariyanti et al., 2017. ...... Banyak penelitian yang telah membuktikan beberapa tanaman memiliki kandungan yang efektif dalam mengendalikan hama seperti daun pepaya Yennie & Elystia, 2013;Ariyanti et al., 2017;Fajri et al., 2017;Hasfita et al., 2019;Latumahina et al., 2020, bawang merah Yennie & Elystia, 2013;Debra & Misheck, 2014, bawang putih Debra & Misheck, 2014, daun sirih dan daun sirsak Latumahina et al., 2020, Calceolaria Ariyanti et al., 2017. ...... Tanaman pepaya dapat digunakan sebagai pestisida nabati, salah satunya karena memiliki getah pepaya. Getah pepaya ini mengandung senyawa-senyawa dari golongan alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan asam amino non protein yang beracun bagi serangga Julaily et al., 2013;Yennie & Elystia, 2013;Latumahina et al., 2020. Kandungan pada getah pepaya ini dipercaya dapat mematikan organisme pengganggu yang merusak dan menghambat pertumbuhan tanaman. ...Ardianti SaputriFitri DamayantiYulistiana YulistianaBudidaya tanaman kangkung Ipomoea reptans Poir. sering dihadapkan pada permasalahan serangan hama pemakan daun, yaitu hama ulat grayak Spodoptera sp.. Umumnya petani sayur menggunakan pestisida sintetik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tetapi penggunaan secara terus menerus pestisida sintetik menimbulkan dampak negatif untuk lingkungan dan kesehatan. Upaya pengendalian hama yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan dipandang sangat perlu dilakukan. Salah satu upaya tersebut adalah penggunaan pestisida berbahan alami yang berasal dari tumbuhan atau biopestisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun pepaya Carica papaya L. terbaik sebagai biopestisida terhadap ulat grayak pada tanaman kangkung darat. Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok RAK, terdiri dari empat konsentrasi ekstrak daun pepaya 0, 25, 50, dan 75%. Masing-masing perlakuan terdiri dari lima ulangan. Adapun parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan jumlah akar, dan presentase luas daun yang rusak serta keadaan visual tanaman. Hasil penelitian memperlihatkan bila konsentrasi ekstrak daun pepaya yang terbaik sebagai biopestisida terhadap ulat grayak pada tanaman kangkung darat adalah 75%. Hal ini terlihat dari luasan daun yang rusak akibat ulat grayak hanya mencapai Persentase ekstrak daun pepaya terbaik sebagai biofertilizer adalah 25% untuk tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah akar. Perlakuan dengan penambahan ekstrak daun ppepaya menghasilkan tanaman yang lebih vigor dan berdaun lebih hijau dari kontrol.... Salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional adalah secang Caesalpinia sappan L. Tanaman kayu secang dimanfaatkan oleh masyarakat adalah kayu dalam bentuk bubuk kayu. Bagian yang dimanfaatkan dari kayu secang adalah batang yang mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, alkohol, fenolik dan brazilin Rezali et al., 2020, tanin Elvie et al., 2013. Tanin umumnya menurunkan kemampuan makan binatang dan serangga, mencegah pembusukan daun, sebagai zat astringent yang dapat menyusutkan jaringan dan menutup struktur protein kulit dan mukosa Elvie et al., 2013, dan mengganggu sistem pencernaan serangga Lapida, 2016. ...... Bagian yang dimanfaatkan dari kayu secang adalah batang yang mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, alkohol, fenolik dan brazilin Rezali et al., 2020, tanin Elvie et al., 2013. Tanin umumnya menurunkan kemampuan makan binatang dan serangga, mencegah pembusukan daun, sebagai zat astringent yang dapat menyusutkan jaringan dan menutup struktur protein kulit dan mukosa Elvie et al., 2013, dan mengganggu sistem pencernaan serangga Lapida, 2016. ...Spodoptera frugiperda is a new pest on maize plants in Indonesia that attacks the leaves and corn cobs. Secang wood has the potential as a vegetable pesticide because it contains active compounds. The purpose of this study was to determine the potency of sappan wood Caesalpinia sappan L. on the mortality of corn caterpillar S. frugiperda in the laboratory. This study used a completely randomized design CRD with 6 six treatments which were repeated 4 four times. The treatments were P0 without application of sappan wood, P1 application of sappan wood 1 g/L of water, P2 application of sappan wood 2 g/L of water, P3 application of sappan wood 3 g/L of water, P4 application of sappan wood 4 g/L water, P5 application of sappan wood 5 g/L water. The method used includes testing the feed spray method and larva body spray. The results showed that the 5 g/L water treatment showed a mortality percentage of 30% with the feed spray method and 22 ,5% by larva body spray method.... Berbagai pestisida nabati terbuat dari daun, akar, rimpang, batang dan biji tumbuhan Indiati, 2017. Pestisida alami dari daun pepaya dan umbi bawang putih menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun pepaya dan umbi bawang putih tingkat kematian hama uji meningkat Yennie & Elystia, 2013. ...Nugraheni Hadiyanti Rasyadan ProbojatiRyan Edy SaputraVegetable pesticides are one of the agricultural inputs that are supportive of organic farming systems. Plants that have characteristics such as taste, smell, secondary metabolites can use as vegetable pesticides. Plants commonly used for vegetable pesticides include papaya, soursop, tobacco. The advantages of vegetable pesticides are cheap materials, simple processing, chemical-free, and environmentally friendly. The mortality rate of pests, diseases, and weeds by spraying botanical pesticides varies depending on the type of plant material, the life phase of the pest/disease/weed, and environmental conditions. This counseling and training activity, spearheaded by the Community Service Team of the Faculty of Agriculture, Kadiri University, collaborates with the local village government. This activity aims to socialize vegetable pesticides to control shallot pests in Ngumpul Village, Nganjuk Regency. The applications of organic farming systems using vegetable pesticides in the cultivation of shallots will increase yields and healthy products. Fulfilling the need for organic fertilizers and vegetable pesticides does not depend on the outside because the farmers are independent in producing them. In the future, vegetable pesticide products, in particular, can be a new opportunity to support the economy of farmers and society in nabati merupakan salah satu input pertanian yang sangat mendukung dalam sistem pertanian organik. Tumbuhan yang mempunyai ciri khas baik rasa, bau, senyawa metabolit sekunder dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati. Tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk bahan pembuatan pestisida nabati, antara lain pepaya, sirsak, tembakau. Kelebihan pestisida nabati adalah bahan murah, sederhana pengolahannya, bebas bahan kimia dan ramah lingkungan. Tingkat kematian hama, penyakit maupun gulma dengan penyemprotan pestisida nabati bervariasi tergantung dari jenis bahan tumbuhan, fase hidup hama/penyakit/gulma maupun kondisi lingkungan. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pestisida nabati ini diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Kadiri bekerjasama dengan Pemerintah Desa setempat. Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan pestisida nabati dari daun papaya untuk mengendalikan hama pada tanaman bawang merah di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Penerapan sistem pertanian organik menggunakan pestisida nabati dalam budidaya tanaman bawang merah dapat meningkatkan hasil dan produk yang sehat. Pemenuhan kebutuhan pupuk organik maupun pestisida nabati tidak bergantung dari luar karena kemandirian petani dalam memproduksinya. Kedepannya produk pestisida nabati dapat menjadi peluang baru dalam menunjang perekonomian petani maupun masyarakat pada umumnya.... Me nurut lite ratur se makin tinggi konse ntrasi e kstrak bawang maka se makin tinggi bahan aktif yang dikandungnya se rta semakin tinggi pula daya bunuhnya. Se bagaimana hasil uji analisis fitokimia, bahwa se nyawa aktif yang te rdapat pada bawang yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, tannin dan sulfur ba han aktif te rse but be rmanfaat digunakan sebagai pe stisida yang be rasal dari bahan alami [7]. Se hingga pe rlakuan de ngan e kstrak bawang bombay dapat me miliki mortalitas hama se be sar 100% jika me nambah konse ntrasi e kstrak bawang bombay te rse but. ... Adam Muhammad SyachMuhammad Yudha PrawiraIsna Mazidna AnnisaDan FaridahBioinsektisida merupakan insektisida generasi baru yang kini banyak dimanfaatkan sebagai pengendali populasi hama tanpa merusak lingkungan dan aman untuk dikonsumsi. Bioinsektisida dapat diperoleh dari jamur, bakteri, virus, maupun tumbuhan. Pada percobaan yang telah dilakukan, penulis menggunakan ekstrak bawang putih, merah, dan bombay sebagai pengendali hama pada tanaman kangkung air Ipomoea aquatica. Kangkung air ditanam secara hidroponik ke pada empat baki dengan masing-masing baki terdapat 6 tanaman kangkung air menggunakan medium AB Mix. Masing-masing baki diberi perlakuan penyemprotan ekstrak bawang putih, merah, bombay, serta kontrol dengan konsentrasi tiap ekstrak adalah 60%. Penyemprotan bioinsektisida dilakukan selama 9 hari dengan selang waktu penyemprotan selama 3 hari dengan pengamatan tiap 3 hari setelah penyemprotan. Diperoleh mortalitas hama pada baki kontrol 50%, baki bawang putih 100%, baki bawang merah 100%, dan baki bawang bombay 60%.... Tanin itu sendiri bekerja sebagai zat astrigent yang dapat menyusutkan jaringan dan menutup struktur protein pada kulit dan mukosa. Tanin umumnya tahan terhadap perombakan atau fermentasi, selain itu juga dapat menurunkan kemampuan binatang untuk mengkonsumsi tanaman 13 . ...Rinaldi DaswitoRima Folentia M. Yusuf MfOne of the diseases that can be transmitted by flies is diarrhea. Green betel leaf contains essential oils, chavicol, arecoline, phenol, and tannins which function as plant-based insecticides. This study aimed to determine the effectiveness of green betel leaf extract Piper betel as a plant-based insecticide on the number of mortality of house flies Musca domestica. The research was an experimental study used After Only Design used the One Way Anova test with a 95% confidence level. The samples used were 360 house flies. Each treatment of 30 house flies with 4 repetitions and used three concentrations of green betel leaf extract 25%, 50%, 75%. The study was conducted at the Chemistry and Microbiology Laboratory of Health Polytechnic Tanjungpinang, while the location of the fly collection was at the Tokojo Garbage Collection Station in Bintan Regency. The number of mortality of house flies at a concentration of 25% was 81 heads 50% concentrations were 93 heads and at a concentration of 75% were 103 heads There was an effect of green betel leaf extract on the mortality of house flies p-value , [Accessed 16 Juli 2012].Solvent Polarity and Miscibility, Avaible From J A ByersByers, 2003. Solvent Polarity and Miscibility, Avaible From , [Accessed 19 Agustus 2012].BudiyantoBudiyanto. 2012. Macam-macam pestisida, Avaible from , [Accessed 1 juli 2012].Naturally occuring compounds in Antimicrobial in FoodD E CornerCorner, D. E. 1995. Naturally occuring compounds in Antimicrobial in Food. Eds., by Davidson PM & Branen AL, Eds. Marcell Dekker, Inc., New York, pp. dan Aplikasinya, Agromedia pustakaP DjojosumartoDjojosumarto, P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya, Agromedia pustaka, daun mimba sebagai pestisida alamiDzakiyaDzakiya. 2009. Pemanfaatan daun mimba sebagai pestisida alami, Jurnal, Universitas Negeri Pestisda terhadap ekosistem, MakalahFatmawatiFatmawati. 2012. Dampak Pestisda terhadap ekosistem, Makalah, Universitas Haluoleo Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalis Tumbuhan, terbitan keduaJ B HarborneHarborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalis Tumbuhan, terbitan kedua, Bandung Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalis TumbuhanJ B HarborneHarborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalis Tumbuhan. Bandung HayatHayat, F. 2010. Toksikologi Pestisida, Avaible From, [Accessed 18 Oktober 2012].Pengaruh Pestisida Organik Dan Interval Penyemprotan Terhadap Hama Plutella XylostellaHealthlinkHealthlink. 2000. Pengaruh Pestisida Organik Dan Interval Penyemprotan Terhadap Hama Plutella Xylostella, Skripsi, Handbook for the Fractionation of Natural ExtractsP J HoughtonA RamanChapmanHallLondonM JudoamidjojoA A DarwisE GumbiraHoughton, P. J., Raman, A. 1998. Laboratory Handbook for the Fractionation of Natural Extracts, Chapman and Hall, London. Judoamidjojo, M., Darwis, Gumbira, E. 1990. Teknologi Fermentasi. IPB. Bogor Kusumastanti, R., 2004. Pengaruh Ekstrak Biji Mimba Terhadap Penekanan Serangan Wereng Batang Padi Coklat, Skripsi, Universitas Tunas Pembangunan, SurakartaToksikan Nabati dalam MakananMakfoeldMakfoeld. 1983. Toksikan Nabati dalam Makanan, Liberty, Medicinal Agent From PlantF B ManuelK A DouglasManuel, F. B., Douglas, K. A. 1992. Human Medicinal Agent From Plant, American Chemical Society, Melawati. 2006. Optimasi Proses Maserasi Panili Vanilla planifolia A Hasil Modifikasi Proses Kuring, skripsi, IPB. Priyanto. U. 2007. Menghasilkan Biodiesel Jarak Pagar Berkualitas. Jakarta Agromedia Pustaka..Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak air dan etanol bawang putih Allium sativum L. terhadap bakteri Gram negatif dan Gram positifRamadhaniRamadhani. 2009. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Sukun Artocarpus altilis Terhadap Larva Artemia Salina Leach, Skripsi, Undip. Rustama, 2005. Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak air dan etanol bawang putih Allium sativum L. terhadap bakteri Gram negatif dan Gram positif. Biotika. 2 antibakteri bawang putih Allium sativum terhadap bakteri mastitis subklinis secara in vitro ambing tikus putihM SafithriSafithri, M. 2004. Aktivitas antibakteri bawang putih Allium sativum terhadap bakteri mastitis subklinis secara in vitro ambing tikus putih, Bogor Sekolah pascasarjana, Institut Pertanian phenolics Sources, Chemistry, ApplicationsF ShahidiShahidi, F., M, Naczk. 1991. Food phenolics Sources, Chemistry, Applications. Technomic Publingshing Co. Bahan Makanan dan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta Suryandari, S. 1981. Pengambilan Oleoresin Jahe dengan cara Solvent extraction, BBIHP, Bogor, 15 hal SuirtaHaryono SudarmadjiSuhardiSudarmadji, Haryono, Suhardi. 2003. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta Suryandari, S. 1981. Pengambilan Oleoresin Jahe dengan cara Solvent extraction, BBIHP, Bogor, 15 hal Suirta. 2007. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Aktif Larvasida Dari Biji Mimba Terhadap Larva Nyamuk, Skripsi, Universitas Udayana, Bukit of PesticidesG W WareWare, 1982. Fundamentals of Pesticides. ASelf Intruction Guide, Thomson Publications, 357p.

bahan bahan pembuatan extacy